"Keluargaku selalu dukung aku. Aku memang agak ceroboh, tapi kemarin dari 2010 aku belajar buat bikin safety supaya barang-barang pribadiku kayak foto-foto itu gak kesebar, makanya aku bikin password. Tapi ternyata, nggak ngaruh juga, masih bisa kesebar juga itu foto-fotonya," ungkap Jenny didampingi kuasa hukumnya, Irfan Akhyari, SH, saat menggelar konferensi pers di Shelter Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (22/3/2012).
Jenny Cortez merasa kejadian ini sebagai musibah, karena sejak awal saat hilang dirinya yakin kalau foto itu tidak akan menyebar setelah dipasang password. Namun kenyataannya, entah malingnya lebih canggih atau teknologinya, tetap saja foto itu bisa dibuka dan disebarkan. "Pokoknya saya masih positif thinking pas hp itu hilang, ya gimana ya," tegasnya.
Akibat dua kejadian yang dialami itu, Jenny merasa kapok untuk berfoto topless. Karena meski disimpan di manapun kalau storage hilang, tetap saja bisa beredar luas. Namun demikian dirinya tidak jera untuk tetap berfoto seksi. Karena memang sejak awal suka bergaya di depan kamera dengan dandanan seksi.
"Foto-foto topless sih kapok, tapi kalau seksi-seksi biasa sih enggak lah. Saya suka foto terbuka pake hp atau kamera pocket. Kalau lagi sama teman-teman saya. Saya nggak melewatkan mengabadikan momen, dan foto yang kesebar itu sama teman-teman saya. Intinya, cuma buat kepentingan pribadi yang kebuka-kebuka," ungkapnya.
0 comments:
Posting Komentar