Kecanduan
film porno lebih sering dikaitkan dengan gangguan mental dan fungsi
seksual, namun jarang dikaitkan dengan kesehatan mata. Padahal menurut
seorang ahli, hobi menonton film porno sangat rentan memicu kerusakan
saraf mata.
Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa menonton film erotis bisa
mengurangi aliran darah ke korteks visual, yakni bagian otak yang
mengatur penglihatan. Efek yang paling banyak dilaporkan adalah
pandangan kabur, terutama pada perempuan heteroseks.
Dr Gert Holstege, ahli saraf dari University of Groningen Medical Centre
di Belanda mengatakan stres pada mata sering diabaikan saat menonton
film porno. Karena terlalu sibuk menemukan rangsang seksual, gejala dan
rasa letih pada mata sering terabaikan.
"Sebagai contoh saat berada di depan komputer, dan Anda harus menulis
sesuatu. Maka Anda harus fokus pada apa yang sedang dikerjakan, karena
jika tidak maka Anda melakukan kesalahan. Tapi saat nonton film porno,
seharusnya itu tidak perlu karena sebenarnya Anda sudah tahu apa yang
akan terjadi. Tidak penting memperhatikan pintunya hijau atau kuning,"
kata Holstege seperti dikutip dari NYdailynews, Senin (11/6/2012).
Menariknya, efek ini lebih banyak ditemukan pada film porno yang
termasuk dalam kategori hardcore atau sangat fulgar. Tidak disebutkan
secara pasti seberapa besar risiko kerusakan mata pada film semi atau
softcore, namun yang jelas lebih rendah dibandingkan harcore.
Selain itu, risiko kerusakan saraf mata saat menonton film porno hanya
ditemukan pada perempuan khususnya yang heteroseks atau menyukai lawan
jenis. Namun hal ini lebih berkaitan dengan pemilihan sampel, yang
memang tidak melibatkan laki-laki maupun perempuan lesbian.
Dalam penelitian ini, para partisipan dipertontonkan 3 jenis film yakni
dokumenter tentang kehidupan di Laut Karibia, film porno kategori
softcore dan film porno hardcore. Fungsi saraf mata selama menonton film
diamati dengan alat khusus yakni Positron Emission Tomography